Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Sosok Dr. Arif Satria, Rektor IPB yang Berprestasi




Nama Dr. Arif Satria yang ditetapkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ekologi-Politik IPB berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi merupakan hal yang istimewa. Guru besar merupakan impian sang rektor sejak menjadi dosen IPB jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan pada tahun 1997 lalu. Saat ini, ia menjabat sebagai rektor IPB periode 2017 sampai tahun 2022 mendatang. 

Rekam jejak pendidikan Dr. Arif Satria
Arif Satria merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Fahruk Hasan dan Sri Utami yang lahir di Pekalongan pada tanggal 17 September 1971. Sejak kecil, Arif memang memiliki kecerdasan yang tinggi selama menempuh pendidikan SD sampai SMA di Pekalongan. Bahkan ia sempat menjadi ketua osis sejak SMP yang menjadi cikal bakal kepemimpinan dalam organisasi. 

Masuk IPB lewat jalur undangan pada tahun 1990, Arif aktif dalam berbagai kegiatan mahasiswa, salah satunya ia menjadi Presidium Senat Mahasiswa IPB. Ia juga salah satu pendiri International Association of Student in Agricultural and Related Science (IAAS) Indonesia, lho! Arif lulus program sarjana Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian pada tahun 1995 dan melanjutkan S2 Program Sosiologi Pedesaan IPB yang lulus tahun 1999. 

Dosen IPB ini juga menamatkan pendidikan Doktor di bidan Marine Policy, Kagoshima University tahun 2006 lalu. Ia mengisi jabatan penting di IPB sejak pertama kali menjadi tenaga pengajar di PTN ternama Indonesia ini. Jabatan Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB dilakoni selama tahun 2008-2010 dilanjutkan dengan menjadi Dekan FEMA 2 periode sejak tahun 2010-2017 hingga diangkat menjadi pimpinan IPB tahun 2017 lalu. 

Aktif dalam organisasi dan penelitian
Sang dosen yang mendapat tugas tambahan sebagai rektor ini memang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Dr. Arif Satria aktif di American Fisheries Society, International Institute for Fisheries Economics and Trade (IIFET), International Association for Study of Commons, Japan Regional Fisheries Society, dan Japan International Fisheries Research Society

Tak hanya aktif di IPB saja, Dr. Arif Satria juga sering diundang menjadi narasumber berbagai forum internasional. Kegiatan terbaru yang dilakukan oleh rektor IPB ini ialah menjadi pembicara di forum bergengsi Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma pada tahun 2019 ini. Ada banyak penelitian dan artikel populer serta ilmiah yang berhasil dipublikasikan baik skala nasional dan internasional. 

Guru besar IPB ini bisa memberikan sumbangsih karya yang menjadi acuan dalam sejumlah perumusan kebijakan nasional. Arif Satria berhasil menelurkan berbagai buku yang menyuarakan ide atau gagasan guna membangun kemajuan bangsa baik. Beberapa karya buku Dr. Arif Satria antara lain Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir, Politik Kelautan dan Perikanan, Pesisir dan Laut untuk Rakyat, dan masih banyak karya tunggal atau gabungan yang lain.

Tak heran segudang prestasi dosen IPB ini berhasil memberikan penghargaan untuk dedikasinya dalam mengembangkan keilmuan dan kepemimpinan. Beberapa penghargaan yang berhasil diraih pria berusia 48 tahun ini yaitu Satya Lencana 10 tahun dari Presiden RI tahun 2013, Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan-KKP tahun 2013, Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Ilmu Pengetahuan (2009), dan lain-lain. 

Prestasi terbaru yang ditorehkan rektor IPB pada tahun 2019 adalah meraih penghargaan Academic Leader Award 2019 dari Kemenristekdikti pada awal Oktober lalu sebagai peringkat kedua kategori Dosen dengan Tugas Tambahan sebagai Rektor PTN BH. Sebuah jejak penghargaan yang menunjukkan bahwa IPB memiliki rektor yang mampu berintegritas, visioner, menginspirasi, dan unggul.

1 komentar untuk "Mengenal Sosok Dr. Arif Satria, Rektor IPB yang Berprestasi"

  1. “Honey, I’m house and I’ve had a hard day,” she crows, detailing her grievances and escalating right into a loud haze of heys. It’s one for when “Take This Job and Shove It” and “Oney” are somewhat too heavy-handed, scorching with the sincere frustration of on a regular basis} existence. Though it was the eighth single from Shania Twain’s Come On Over, “Man! ” is the first volley and thesis assertion of AV쏘걸 the singer-songwriter’s third album. The song revamped the spirit of Cyndi Lauper’s 1983 hit for the blossoming bosslady feminism of the late 1990s—girls simply want to have fun, but ladies go out and get it for themselves.

    BalasHapus